Bagi yang sudah advance/ahli dalam bidang pembesaran Lele Sangkuriang,
mungkin tidak ada salahnya merambah bidang pembenihan Lele Sangkuriang.
Segmen pembenihan lele sangkuriang adalah usaha ternak lele sangkuriang
yang berorientasi pada pengadaan benih lele sangkuriang, dalam hal ini
para peternak melakukan kegiatan perawatan induk, pemijahan, penetasan
dan pemeliharaan benih lele yang baru menetas hingga benih mencapai
ukuran yang biasa digunakan untuk segmen pembesaran yaitu 5/6 cm atau
7/8 cm.
Gambar dari Kaskus |
Kebutuhan kolam pembenihan lele sangkuriang memerlukan lahan yang cukup luas, disarankan untuk menggunakan kolam terpal, selain lebih mudah dan hemat, penggunaan kolam terpal juga bisa meminimalisasi hama yang biasanya banyak terdapat pada kolam tanah, kolam terdiri dari :
- Kolam perawatan induk yang berukuran + 5 m x 3 m dengan ketinggian sekitar 1,5 meter.
- Kolam pemijahan ukurannya + 4 m x 2 m dengan ketinggian sekitar 1 meter.
- Kolam penetasan dan pemeliharaan benih ukurannya + 6 m x 3 m dengan ketinggian sekitar 50 cm sebanyak 10 kolam.
Kolam indukan untuk pembenihan lele sangkuriang dengan ukuran seperti
diatas biasanya bisa menampung hingga tiga paket indukan, satu paket
indukan biasanya berisi 15 atau 16 ekor, terdiri dari 5 atau 6 ekor
jantan dan 10 ekor betina. indukan atau bibit lele sangkuriang sebaiknya
dibeli dari tempat-tempat yang jelas dan terpercaya sebagai tempat
budidaya lele sangkuriang.
Sebelum membeli indukan lele sangkuriang langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan kolam perawatan induk, dengan ukuran kolam seperti diatas pengisian air kolam kurang lebih 120 cm. Lakukan pengomposan agar kualitas air kolam menjadi baik dan memenuhi standart sehingga indukan-indukan lele dapat hidup dengan sehat dan memiliki kondisi yang baik untuk melakukan proses pemijahan. Pengomposan yang baik biasanya akan menjadikan air berwarna hijau pekat karena mengandung mikroorganisme dan zat-zat yang baik untuk ikan, lama proses pengomposan kurang lebih 10 hari, setelah itu baru indukan lele sangkuriang bisa dimasukan ke dalam kolam. Dalam metode pembenihan lele sangkuriang, indukan lele jantan dan betina tidak dipisahkan, semua indukan lele dimasukan dalam satu kolam, berdasarkan pengalaman di lapangan, dikarenakan warna air kolam yang tidak jernih (Berwarna Hijau Pekat) maka biasanya indukan lele tidak akan melakukan pemijahan liar.
Perawatan indukan merupakan faktor yang penting dalam usaha pembenihan
lele sangkuriang, indukan lele sangkuriang sebaiknya diberikan pakan
pelet hanya satu kali sehari, sangat dianjurkan memberikan pakan pada
jam 20.00 malam hari, namun harus dipastikan bahwa semua indukan lele
dapat makan dengan kenyang. Berikan pakan yang berprotein tinggi agar
kualitas telur semakin baik, jika ingin memberikan pakan tambahan
(contoh : ayam tiren yang direbus) cukup satu minggu sekali, jika
terlalu sering dikhawatirkan akan membuat indukan kelebihan lemak
sehingga mengganggu produktifitas telur.
Langkah selanjutnya adalah membuat kakaban dan menyiapkan kolam
pemijahan, dalam pembenihan lele sangkuriang setiap kakaban yang
digunakan berukuran panjang 1,5 m dan lebar 40 cm, buat 18 kakaban
menggunakan ijuk dan bambu sebagai penjepit. Setelah itu isi kolam
pemijahan dengan air bersih setinggi 25 cm s/d 30 cm, Masukan 18 kakaban
yang sudah disiapkan ke dalam kolam pemijahan, pastikan kakaban dalam
kondisi bersih, usahakan dasar kolam tertutup rapat dengan kakaban, jika
kakaban mengapung, gunakan batu kali yang tidak tajam agar tidak
melukai indukan, batu kali digunakan untuk menahan kakaban agar
tenggelam, pastikan batu yang digunakan sebagai penahan tenggelam 10 cm
dibawah permukaan air.
Para pelaku usaha pembenihan lele sangkuriang harus memahami dalam hal
memilih induk yang sehat dan telah siap untuk memijah, indukan jantan
yang siap memijah biasanya alat kelaminnya terlihat memanjang dan
berwarna kemerahan, jika diusap pada bagian sirip atas, dari depan ke
arah ekor, maka sirip atas akan berdiri, ini menandakan indukan jantan
sedang birahi. Indukan betina yang siap memijah memiliki ciri perut yang
besar dan lembek, alat kelamin tampak bulat dan membesar berwarna
kemerahan. Perbandingan yang ideal untuk satu kali pemijahan adalah 3
ekor induk jantan dan 4 ekor induk betina, masukan indukan yang telah
dipilih ke dalam kolam pemijahan yang telah disiapkan. Pemijahan yang
baik biasanya dilakukan pada sore hari, proses pemindahan indukan dari
kolam indukan ke kolam pemijahan dilakukan per-ekor dan harus dilakukan
dengan hati-hati, jangan sampai melukai indukan atau membuat indukan
menjadi stress. Indukan lele sangkuriang biasanya memijah pada malam
hari, sehingga keesokan pagi biasanya telur lele sangkuriang yang sudah
dibuahi akan terlihat memenuhi kakaban.
Langkah selanjutnya adalah memindahkan kakaban ke dalam kolam penetasan.
Proses ini dilakukan pada sore hari, pindahkan kakaban yang telah
berisi telur ke dalam kolam penetasan yang telah disiapkan satu hari
sebelum proses pemindahan kakaban, dari 10 kolam penetasan gunakan 6
kolam, masing-masing diisi 3 kakaban/kolam (18 kakaban). Kolam penetasan
dibersihkan dan diisi dengan air bersih setinggi 20 cm untuk daerah
yang bersuhu panas dan 15 cm untuk daerah yang lebih dingin, berikan
larutan atau cairan yang dapat meningkatkan kualitas air dan menjaga
kestabilan PH air pada setiap kolam penetasan agar kualitas air menjadi
baik dan memenuhi persyaratan untuk proses pembenihan lele sangkuriang,
untuk mengetahui kualitas air sebaiknya menggunakan alat pengukur PH
air. Pada 4 kolam penetasan yang masih tersisa lakukan pengomposan pada
3 kolam, agar nanti bisa digunakan untuk tempat benih lele pada saat
proses penyortiran. 1 kolam yang tersisa tidak perlu dikompos, gunanya
untuk mengumpulkan seluruh kakaban yang akan diangkat pada hari ke 13.
Setelah semua kakaban dari kolam pemijahan telah dipindahkan ke dalam
kolam penetasan, maka semua indukan yang telah memijah harus
dikembalikan ke dalam kolam indukan sore itu juga, pindahkan indukan
dengan hati-hati, biasanya indukan lele akan beristirahat dan akan
kembali bereproduksi setelah satu bulan jika dirawat dengan baik dan
benar.
Keesokan paginya biasanya telur-telur lele sangkuriang mulai menetas, benih-benih lele yang baru menetas tidak memerlukan makanan sampai pada hari ke empat, karena mereka masih memiliki cadangan makanan yang dibawa dari lahir, pada hari ke empat barulah benih-benih lele tersebut diberikan pakan alami berupa cacing sutera yang masih hidup. letakkan tumpukan cacing sutera yang dibagi menjadi 9 tumpukan kecil-kecil di dasar kolam pada sudut yang berbeda-beda agar seluruh benih rata mendapatkan makanan, pengontrolan cacing sutera sangat penting dan harus diperhatikan oleh para pembudidaya pembenihan lele sangkuriang, jika habis tambahkan, begitu seterusnya sampai benih berumur 13 hari.
Keesokan paginya biasanya telur-telur lele sangkuriang mulai menetas, benih-benih lele yang baru menetas tidak memerlukan makanan sampai pada hari ke empat, karena mereka masih memiliki cadangan makanan yang dibawa dari lahir, pada hari ke empat barulah benih-benih lele tersebut diberikan pakan alami berupa cacing sutera yang masih hidup. letakkan tumpukan cacing sutera yang dibagi menjadi 9 tumpukan kecil-kecil di dasar kolam pada sudut yang berbeda-beda agar seluruh benih rata mendapatkan makanan, pengontrolan cacing sutera sangat penting dan harus diperhatikan oleh para pembudidaya pembenihan lele sangkuriang, jika habis tambahkan, begitu seterusnya sampai benih berumur 13 hari.
Pada saat benih lele sangkuriang berumur 13 hari, seluruh kakaban dari
kolam penetasan boleh dipindahkan kedalam kolam yang sudah tersedia.
Lakukan pemindahan kakaban dengan sangat hati-hati, sebaiknya kakaban
dicelup-celupkan dulu dengan perlahan agar benih lele yang menempel
terlepas. Setelah berumur 13 hari pemberian cacing sutera dihentikan
lalu diganti dengan pelet tepung (Pakan udang). Pemberian pelet tepung
dilakukan sedikit-sedikit agar benih terbiasa, berikan 6 kali setiap
hari, pemberian pelet tepung dihentikan jika sudah menghabiskan 5
kantong. Setelah itu pakan diganti dengan pelet yang ukurannya lebih
besar (sesuaikan dengan ukuran ikan), cara pemberian pakan dan banyaknya
sama, yaitu sampai menghabiskan 5 kantong, setelah benih berumur 20
hari para pembenih lele sangkuriang biasanya melakukan penyortiran.
Proses penyortiran pada usaha pembenihan lele sangkuriang menggunakan 3 jenis baskom sortir, baskom untuk ukuran benih 2/3 cm, baskom untuk ukuran benih 3/4 cm & baskom untuk ukuran benih 5/6 cm, pada penyortiran tahap pertama ini biasanya akan ditemukan 4 jenis ukuran :
- Ukuran pertama adalah yang paling kecil, ukuran ini adalah benih yang lolos dari baskom 2/3 cm, masukan kembali benih lele ukuran paling kecil ini ke kolamnya semula dan berikan lagi pakan pelet tepung.
- Ukuran yang kedua adalah ukuran 2/3 cm, masukan benih ukuran 2/3 cm ini kedalam salah satu dari 3 kolam yang sudah tersedia yaitu, kolam yang sudah dikompos sebelumnya. Untuk benih ukuran ini pelet yang diberikan disesuaikan dengan ukuran ikan , sesekali boleh juga diselingi dengan pelet tepung.
- Ukuran yang ketiga adalah ukuran 3/4 cm, masukan benih ukuran 3/4 cm ini kedalam salah satu dari 2 kolam yang tersisa. jenis pelet yang diberikan bisa disesuaikan dengan ukuran benih lele.
- Ukuran benih yang keempat adalah ukuran 4/6 cm atau lebih, namun biasanya jumlahnya belum banyak, masukan benih ukuran ini kedalam kolam terakhir. Benih ukuran ini sudah boleh diberikan pakan pelet yang lebih besar. Benih-benih lele yang sudah ditempatkan dalam kolam yang sesuai dengan ukurannya harus dirawat dengan baik, perhatikan kualitas air dan hama-hama pengganggu yang mungkin saja muncul dan dapat mengganggu kelangsungan hidup benih-benih lele tersebut, berikan pakan sesuai aturan yang telah ditentukan.
Sumber : http://komunitas-lelesangkuriang.blogspot.com/2013/09/merambah-pembenihan-lele-sangkuriang.html
0 komentar:
Post a Comment